BPMP D.I. Yogyakarta Laman Resmi BPMP D.I. Yogyakarta
Yogyakarta — Suasana hangat dan akrab menyelimuti Rendezvous Suite Room, Thyme Beef Bar and Eatery, Yogyakarta, Jumat malam (25/04/2025), saat BPMP DIY menggelar Focus Group Discussion (FGD) Preliminary Meeting Program Prioritas 2025. Pertemuan ini mempertemukan para Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Kepala UPT Kemendikdasmen di DIY untuk membangun sinergi dan kolaborasi dalam menyukseskan program-program prioritas pendidikan.
Acara yang difasilitasi oleh pimpinan, ketua tim kerja, dan perwakilan PIC Program Prioritas BPMP DIY ini menjadi forum penting untuk memperkuat koordinasi, khususnya menjelang pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang tinggal menghitung minggu. Kepala BPMP DIY, Bambang Hadi Waluyo, membuka diskusi dengan memaparkan tujuh program prioritas yang saat ini menjadi fokus BPMP.
«Tugas kami mengawal implementasi program prioritas meliputi revitalisasi sekolah, digitalisasi pembelajaran, sistem penerimaan murid baru (SPMB), wajib belajar 13 tahun, penguatan pendidikan karakter, program makan bergizi gratis (MBG), serta pembelajaran dan penilaian,» ujarnya. Bambang juga menyampaikan perkembangan implementasi masing-masing program di DIY, serta beberapa rencana kegiatan tambahan yang akan mendukung keberhasilan program-program tersebut.
Diskusi berlangsung hidup dengan berbagai masukan, temuan di lapangan, serta solusi yang telah dan akan ditempuh pemerintah daerah. Sejumlah potret pelaksanaan program prioritas di DIY mengemuka, di antaranya respon cepat pemda dalam memonitor pelaksanaan program MBG di sekolah-sekolah, kesiapan mengawal 133 satuan pendidikan penerima program revitalisasi sekolah, penguatan karakter melalui gerakan 7 Kebiasaan Baik Anak Indonesia Hebat.
Bahkan muncul aspirasi perlunya event tingkat provinsi untuk mendukung gerakan tersebut. Diskusi semakin hangat saat membahas penyediaan infrastruktur jaringan internet untuk mendukung digitalisasi pembelajaran, serta adaptasi terhadap dinamika pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) dan Asesmen Standar Penilaian Daerah (ASPD).
Terkait implementasi SPMB, Bambang menyampaikan bahwa finalisasi petunjuk teknis untuk jalur khusus (KKO) dan reguler tengah diselesaikan, dengan target rampung akhir April. Penyesuaian regulasi, khususnya terkait jalur domisili, afirmasi, serta penerimaan calon murid penyandang disabilitas, juga menjadi perhatian.
Diskusi malam itu semakin bernas dengan pemaparan Kepala BBGP DIY tentang peran barunya dalam peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, serta presentasi dari BBPMPV Seni Budaya mengenai upaya peningkatan mutu pendidikan vokasi.
Dalam umpan baliknya, Bambang menggarisbawahi pentingnya konsultasi pemda dengan Dinas PUPR untuk memastikan validasi sarana dan prasarana pendidikan dalam sistem Dapodik, guna memperbesar peluang satuan pendidikan lolos program Revitalisasi Sekolah di masa depan. Fokus BPMP DIY dalam memotret dampak program MBG, menurut Bambang untuk melihat sejauhmana penguatan karakter dan kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah.
Bambang juga menegaskan pentingnya mempercepat penyelesaian juknis SPMB. “Setelah semua juknis rampung di provinsi maupun kabupaten/kota, kami akan mengajak seluruh pihak dan pemangku kepentingan untuk mendeklarasikan komitmen bersama mewujudkan SPMB DIY 2025 yang transparan, jujur, akuntabel, berkeadilan, dan tanpa diskriminasi,” tegasnya.
Pertemuan ini menandai langkah yang kuat dalam membangun sinergi antara UPT Kemendikdasmen dan pemerintah daerah. Hal ini demi suksesnya penerapan program-program prioritas pendidikan PAUD, dasar, dan menengah di DIY secara lebih optimal.
