Bantul – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Advokasi Tematik Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan selama dua hari, Selasa dan Rabu (29–30/7/2025), bertempat di Grand Rohan Hotel, Bantul. Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat koordinasi kualitas data Dapodik antara BPMP dan Pemerintah Daerah.
Kegiatan dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Provinsi, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan tingkat Kabupaten/Kota. Unsur peserta meliputi Ketua KK Datadik, serta operator Dapodik dari berbagai jenjang: PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, PKLK, dan PNF.
Mewakili Kepala BPMP DIY, Kasubbag Umum Retno Wijayanti membuka acara dengan menegaskan pentingnya peran Dapodik dalam ekosistem pendidikan. “Dapodik bukan sekadar sistem pendataan, melainkan fondasi utama dalam perencanaan, penganggaran, dan pengambilan kebijakan pendidikan berbasis data,” tegas Retno.
Ia mengingatkan bahwa tanpa kualitas data yang baik, sulit untuk memetakan kebutuhan pendidikan secara tepat dan akurat. BPMP DIY, lanjut Retno, berkomitmen untuk terus mendampingi daerah dan satuan pendidikan dalam pelaksanaan program prioritas nasional. “Melalui semangat kolaborasi dan integritas, kita bersama-sama bertanggung jawab untuk memastikan data pendidikan yang valid, mutakhir, dan lengkap,” ungkapnya.
Ketua Tim Kerja SMA, Dr. Sugianta, menyampaikan bahwa hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terbangunnya sinergi dan komitmen antara pemerintah daerah dan satuan pendidikan dalam peningkatan kualitas data. Pemerintah daerah diharapkan mendorong satuan pendidikan untuk rutin memperbarui data Dapodik serta memantau kualitasnya.
Bagi satuan pendidikan yang mengalami penurunan indeks kualitas data, diperlukan upaya perbaikan dan pemutakhiran secepatnya. Di sisi lain, operator Dapodik di tingkat dinas diminta aktif memberikan pendampingan teknis kepada operator di sekolah-sekolah.
Pada tahun 2024 silam, Dinas Dikpora DIY dan Dinas Dikpora Kabupaten Gunungkidul berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan karena berhasil menyajikan kualitas Dapodik yang baik dengan tingkat residu data paling rendah. Hal ini menurut Sugianta dapat menjadi motivasi seluruh Dinas Pendidikan di DIY untuk meningkatkan kualitas Dapodiknya.
Materi dalam kegiatan ini disusun untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas peserta terkait pengelolaan data pendidikan. Materi meliputi urgensi peningkatan indeks kualitas dan validitas data Dapodik, diskusi penelaahan data per kabupaten/kota, indikator kelengkapan data, hingga strategi pemutakhiran data di tingkat daerah. Seluruh materi disampaikan secara bertahap dalam total durasi 12 JP.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Indri Purwanto membahas pentingnya peningkatan indeks kualitas data Dapodik, diikuti Yuni Suharnowo yang memaparkan tentang validitas data.
Diskusi penelaahan data dipandu oleh Susi Anto, sementara Teguh Sardiyono menyampaikan materi tentang indikator kelengkapan data. Strategi pemutakhiran data disampaikan oleh Nanang Arif Suhaji dari Dinas Dikpora Kabupaten Kulon Progo. Selanjutnya dilengkapi penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) oleh Sugianta bersama Tim Kerja SMA.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan upaya peningkatan mutu pendidikan melalui penguatan sistem data pendidikan dapat berjalan lebih efektif, akurat, dan berkelanjutan di seluruh wilayah DIY.

BPMP D.I. Yogyakarta Laman Resmi BPMP D.I. Yogyakarta



